TNews, GORONTALO – Menyikapi keluhan masyarakat terkait dugaan kebocoran Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) milik Rumah Sakit Aloe Saboe yang berdampak pada lingkungan sekitar, Komisi I DPRD Kota Gorontalo menggelar rapat kerja bersama pihak-pihak terkait di Aula I DPRD, Kamis (4/9/2025).
Rapat tersebut turut dihadiri oleh perwakilan PDAM Kota Gorontalo, manajemen RS Aloe Saboe, serta warga terdampak dari dugaan pencemaran tanah akibat kebocoran IPAL.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Gorontalo, Darmawan Duming, mengungkapkan bahwa warga menyampaikan keresahan mereka akibat limbah yang diduga mencemari tanah di pemukiman sekitar rumah sakit.
“Dalam forum tadi, masyarakat menyampaikan bahwa IPAL RS Aloe Saboe mengalami kebocoran. Limbah ini kemudian mencemari tanah di lingkungan mereka,” kata Darmawan kepada wartawan usai rapat.
Darmawan menambahkan, sedikitnya 13 rumah tangga disebut terdampak langsung dari peristiwa tersebut.
Sebagai bentuk tanggung jawab dan hasil mediasi, disepakati solusi berupa pemasangan sambungan air PDAM secara gratis untuk 13 rumah tersebut. Tak hanya itu, biaya penggunaan air hingga 10 meter kubik setiap bulannya akan ditanggung oleh pihak rumah sakit. Sementara kelebihan pemakaian menjadi tanggung jawab warga masing-masing.
“Kita bersyukur telah ditemukan solusi bersama. Semoga bisa diterima semua pihak,” ujar Darmawan.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa DPRD tidak memiliki kewenangan eksekutif dalam pengambilan keputusan akhir. Pihaknya hanya berperan sebagai jembatan komunikasi antara warga dan pemerintah.
“Kami hanya memfasilitasi dan memediasi. Keputusan akhir ada di tangan Direktur RS Aloe Saboe dan Wali Kota Gorontalo,” jelasnya.
Darmawan juga mengungkapkan bahwa estimasi biaya untuk solusi air bersih ini relatif ringan, yakni sekitar Rp780 ribu per bulan untuk seluruh rumah terdampak.
Di akhir rapat, politisi tersebut turut menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat yang tetap bersikap bijak dan memahami pentingnya keberadaan rumah sakit sebagai fasilitas umum.
Darmawan juga berharap pihak RS Aloe Saboe segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki sistem IPAL agar kejadian serupa tidak terulang.*
Reporter: Ahmad