Gusnar Ismail Tegaskan Komitmen Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Gorontalo Lewat Kolaborasi dengan IDI

Gambar: Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail saat memberikan sambutan pada pelantikan pengurus ikatan dokter indonesia (IDI) wilayah gorontalo periode 2025-2028 acara ini berlangsug di azlea convention center pada minggu (2/11/2025). (Foto : Diskominfotik Provinsi Gorontalo).

TNews, GORONTALO–Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di daerah dengan memperkuat kerja sama bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan mendorong penerapan teknologi digital dalam sistem pelayanan kesehatan.
Pernyataan itu disampaikan Gusnar saat menghadiri pelantikan pengurus IDI Wilayah Gorontalo periode 2025–2028 yang digelar di Azalea Convention Center, Minggu (2/11/2025).

Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi peran IDI yang konsisten menjaga standar etika dan profesionalisme dokter di tengah perubahan regulasi nasional. Gusnar juga menegaskan pentingnya menjaga martabat profesi dokter, sesuai dengan rekomendasi Lemhannas dalam pembahasan UU Nomor 17.

“Profesi dokter harus tetap dihormati secara proporsional, tanpa campur aduk dengan kepentingan lain yang justru bisa menghambat pelayanan kepada masyarakat,” ujar Gubernur.

Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail menargetkan pada tahun 2029 setiap puskesmas di provinsi itu memiliki minimal tiga dokter. Target ini didukung oleh keberadaan dua fakultas kedokteran di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo).

“Kami tengah memetakan kebutuhan tenaga medis agar pada akhir 2029 seluruh puskesmas bisa terpenuhi tiga dokter per unit. Salah satu langkahnya melalui program beasiswa kedokteran yang sedang kami rancang,” ujar Gusnar.

Ia menambahkan, penguatan sektor kesehatan juga akan ditopang dengan sistem digitalisasi pelayanan yang memungkinkan pemerintah memantau tenaga medis dan fasilitas kesehatan secara langsung di lapangan.

“Ke depannya, saya bisa langsung menghubungi dokter di puskesmas Tolinggula hanya dengan beberapa klik. Lokasinya muncul secara digital, jadi tidak ada lagi masalah keterlambatan atau kesalahan data,” kata gubernur.
Ia juga memuji program “Dokter Anak Angkat” dari IDI yang mendukung penanganan stunting di Gorontalo. Pemerintah daerah akan terus bekerja sama dengan IDI agar dokter spesialis bisa menjangkau semua wilayah, termasuk perbatasan.

“Meski anggaran dari pusat ke daerah berkurang akibat efisiensi, namun pelayanan kesehatan tetap menjadi prioritas utama pemerintah,” tegasnya.

Gubernur menutup sambutannya dengan menyampaikan keyakinannya bahwa struktur kepengurusan IDI Provinsi Gorontalo yang kuat akan meningkatkan kolaborasi antara pemerintah dan profesi kedokteran.

“Forum diskusi kecil antara pemerintah dan IDI memegang peranan penting untuk memastikan kebijakan kesehatan memiliki dasar hukum dan pertimbangan yang tepat, sehingga tidak terjadi konflik implementasi di lapangan,” terangnya.*

Peliput: Gean Bagit

Pos terkait

Tinggalkan Balasan