TNews, KOTA GORONTALO – Usai dilantik dan melakukan serah terima jabatan sebagai Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea berkomitmen mengembalikan tradisi musyawarah atau “dulohupa” ke dalam pemerintahan kota.
Ia menekankan bahwa pengambilan keputusan harus melibatkan kesepakatan masyarakat.
“Pemerintahan ini tidak hanya berjalan berdasarkan instruksi dari wali kota ke jajaran di bawahnya, tetapi juga harus senantiasa mendengar dan merespons suara rakyat. Oleh karena itu, kita akan menghidupkan kembali majelis-majelis warga sebagai forum resmi untuk berdialog, bertukar gagasan, dan merumuskan solusi terbaik bagi kemajuan Kota Gorontalo,” ujar Adhan dalam pidato perdananya di sidang paripurna DPRD Kota Gorontalo, Senin (3/3/2025).
Melalui pelestarian kembali tradisi ini, ia berharap masyarakat dapat berkontribusi lebih dalam pembangunan dan pengambilan kebijakan kota.
Selain itu, Adhan Dambea juga menegaskan akan memperkuat aspek religius dalam kehidupan sosial. Salah satu program unggulannya adalah meningkatkan pendidikan agama, termasuk mendorong gerakan membaca dan menulis Al-Qur’an untuk generasi muda.
Adhan ingin mengembalikan Kota Gorontalo sebagai Serambi Madinah, di mana nilai-nilai Islam tetap dijunjung dalam kehidupan sosial, tanpa mengabaikan pentingnya toleransi antar umat beragama.
“Setiap aspek kehidupan kita harus mencerminkan nilai-nilai religius. Namun, kita juga harus merawat keharmonisan dengan mereka yang memiliki keyakinan berbeda. Kota Gorontalo harus menjadi panutan dalam hal ini,” terang Adhan.*
Peliput: Gean Bagit