Wagub Idah Syahidah: GSMS Bukan Sekadar Ajang Seni, Tapi Pembentukan Karakter Generasi Muda

Gambar: Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie, Plt Asisten II Setda Provinsi Gorontalo Jamal Nganro, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rusli Nusi saat menghadiri Pagelaran dan Pementasan Hasil Karya GSMS yang berlangsung meriah di Ballroom Azalea Gorontalo, Sabtu (1/11/2025). (Foto : Diskominfotik Provinsi Gorontalo).

TNews, GORONTALO–Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terus berkomitmen melestarikan nilai seni dan budaya di kalangan pelajar melalui program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS). Program ini menjadi wadah bagi siswa untuk menyalurkan kreativitas serta memperkuat karakter dan jati diri budaya bangsa.

Semangat tersebut diwujudkan dalam Pagelaran dan Pementasan Hasil Karya GSMS yang berlangsung di Ballroom Azalea Gorontalo, Sabtu (1/11/2025), menampilkan berbagai tarian dan pertunjukan seni dari siswa SMA dan SMK se-Provinsi Gorontalo.
Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie menyampaikan apresiasi kepada para siswa, guru, dan seniman yang berkolaborasi menghadirkan karya terbaik. Ia menilai, GSMS bukan sekadar ajang seni, melainkan sarana efektif dalam membentuk moral dan karakter generasi muda.

“Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah merupakan wujud nyata perhatian pemerintah dalam menanamkan nilai-nilai budaya kepada para pelajar. Melalui kegiatan seni, diharapkan tumbuh karakter, kreativitas, serta rasa bangga terhadap budaya bangsa,” tutur Idah.
Idah menambahkan, melalui GSMS, Pemerintah Provinsi Gorontalo ingin memastikan bahwa seni dan budaya tidak hanya berkembang di panggung pertunjukan, tetapi juga hadir di ruang-ruang belajar, menjadi bagian penting dari pembentukan karakter dan jati diri generasi muda.

Rusli W. Nusi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo, menjelaskan bahwa Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) merupakan program nasional dari Kemendikbudristek yang telah hadir di Gorontalo sejak tahun 2017.
Tahun ini, kegiatan tersebut melibatkan beberapa sekolah, di antaranya SMK Negeri 2 dan SMA Negeri 1 Limboto, SMK Model Kota Gorontalo, SMK Negeri 5 Kota Gorontalo, serta SMA Negeri 3 Kota Gorontalo.

“Sekalipun jumlah sekolah peserta berkurang, semangat dan kreativitas siswa semakin tumbuh. GSMS memberi ruang bagi sekolah dengan keterbatasan guru seni untuk terus menumbuhkan jiwa seni dan budaya di lingkungan belajar,” ungkap Rusli.*

Peliput: Gean Bagit

Pos terkait

Tinggalkan Balasan