Kota Gorontalo Jadi ‘Kota Mati’, Kecelakaan dan Miras Berpotensi Tumbuh Subur

Gambar: Jalan Jhon Ario Katili (ex jalan Andalas Kota Gorontalo). (Foto : Istimewa).

TNews, KOTA GORONTALO – Kota Gorontalo malam hari seperti Kota Mati, khususnya disepanjang Jalan Prof. Jhon Ario Katili (eks Jalan Andalas).

Miris memang, pengerjaan rekonstruksi jalan sepanjang 2,7 KM ini menelan anggaran sebesar Rp. 36,6 Miliar dari Dana PEN Pemprov Gorontalo Tahun 2021, namun pada malam hari lampu-lampu penerangan jalan tak ada satu pun yang menyala.

Niat baik Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk memperlebar jalan menyesuaikan dengan semakin tinggi pertumbuhan kendaraan baik roda dua dan roda empat tidak sepenuhnya disambut baik dengan mensupport penerangan jalan.

Berdasarkan informasi yang diterima media ini, penyalaan lampu menjadi tanggungjawab Pemerintah Kota Gorontalo karena diawal rekonstruksi sudah ada pembicaraan antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota.

Masuk diakal, karena biaya pajak penerangan jalan masuk ke kas pemerintah Kabupaten/Kota. Rakyat bayar pajak melalui rekening listrik/pengisian token, rakyat juga harus mendapatkan haknya menikmati penerangan jalan.

Akibat dari gelapnya jalan Prof. Jhon Ario Katili, sering terjadi kecelakaan lalu lintas pada malam hari yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Setiap malam minggu atau Sabtu malam, banyak anak-anak muda yang nongkrong kegelapan Jalan tersebut.

Hal ini tentu bukanlah kondisi yang baik, tapi memberi peluang terjadinya kejahatan-kejahatan di Kota Gorontalo, seperti pesta Minuman Keras (Miras). Lantas, kemana Visi dan Misi Walikota tentang Kota Religius ????

Semoga, kedepan nanti Pemerintah Kota benar-benar bekerja untuk kepentingan rakyat. Allahu A’lam Bissawab.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *