Pemda Gagap Prioritas, Jembatan Rakyat di Wonosari Jadi Simbol Ketidakpastian Pembangunan

Gambar: Foto Alfian K Hamzah Founder Ruang Anak Muda Connection, Pemuda Boalemo, ().

TNews, BOALEMO – Hampir sebulan berlalu sejak jembatan penghubung di RT 15 Desa Harapan, Kecamatan Wonosari ambruk. Sayangnya, hingga kini tak ada kejelasan langkah konkret dari Pemerintah Kabupaten Boalemo untuk membangun kembali akses vital tersebut. Padahal, jembatan ini adalah urat nadi penghubung antarwilayah yang sangat penting bagi masyarakat.

Kunjungan demi kunjungan telah dilakukan. Bupati bersama beberapa kepala dinas bahkan sempat datang meninjau lokasi. Namun yang terlihat setelah itu hanyalah diam dan kebingungan — tidak ada rencana kerja, tidak ada kerangka waktu, bahkan tidak ada komunikasi lanjutan ke warga soal apa yang akan dilakukan.

Fian Hamzah, Founder Ruang Anak Muda Connection, menyayangkan situasi ini dan menyebut Pemda Boalemo sebagai pemerintah yang gagap dalam menetapkan prioritas pembangunan.

“Mereka datang ke lokasi, melihat dengan mata kepala sendiri kondisi jembatan yang ambruk, tapi tidak ada tindak lanjut sama sekali. Pemerintah seperti tidak tahu apa yang harus mereka prioritaskan. Kalau infrastruktur dasar saja tidak dianggap penting, lantas pembangunan apa yang mereka kejar?” ujar Fian.

Menurutnya, ketidakpastian ini tidak hanya soal proyek jembatan yang tak kunjung dibangun, tetapi mencerminkan gagalnya tata kelola pemerintahan daerah yang tidak punya arah jelas dalam menyusun skala prioritas pembangunan.

“Jangan sampai pembangunan hanya sibuk pada hal-hal yang bisa difoto dan dipamerkan. Sementara kebutuhan nyata masyarakat dibiarkan mengambang tanpa kepastian,” sambungnya.

Warga Desa saat ini masih mengandalkan jembatan darurat hasil gotong royong. Jembatan ini pun hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan tidak memiliki daya tahan jangka panjang.

“Kita ini bukan minta dibantu buat pesta, kita bicara soal akses hidup. Tapi yang kelihatan, pemerintah daerah bingung sendiri, mereka seperti tidak tahu daerah ini sebenarnya butuh apa duluan,” tegas Fian.

Peliput: Alwi Kakoe

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *