TNews, KOTA GORONTALO – Wali Kota Gorontalo, Marten Taha akan memastikan pengendalian inflasi jelang bulan suci Ramadhan akan tetap stabil, hal tersebut diungkapkan langsung oleh Wali Kota dua Periode tersebut usai mengikuti agenda kuliah subuh yang dirangkaikan dengan Halal Bi Halal bersama pimpinan daerah muhammadiyah, minggu, (3/3/2024).
“Biasanya yang memicu terjadinya inflasi itu ialah Volatile Food kenaikan barang kebutuhan pokok sehari-hari seperti rica, bawang, tomat, beras, gula, minyak goreng dan lain sebagainya yang memicu terjadinya inflasi dikarenakan naiknya harga,” ungkap Marten.
“Harga bisa melonjak tinggi itu dikarenakan kebutuhan masyarakat makin banyak kemudian persediaan hanya tetap atau bahkan mungkin bisa berkurang dengan adanya perisitiwa tadi maka bisa mengakibatkan harga menjadi naik dengan adanya kenaikan harga tersebut maka itu bisa memicu terjadinya inflasi,” sambung Marten.
Lebih lanjut wali kota dua periode tersebut kembali menuturkan bahwa, Pemerintah Kota Gorontalo berkewajiban untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok agar tidak terjadi inflasi pada saat bulan Ramadhan nanti.
“Kami Pemerintah Kota Gorontalo wajib mengendalikan ini agar daya beli masyarakat bisa terjaga dan bisa menjangkau berbagai harga kebutuhan pokok. Usaha yang kami lakukan untuk menekan laju inflasi seperti dengan adanya kenaikan harga berasa saat ini, kami bekerja sama dengan Bulog untuk mengefektifkan beras SPHP dan beras CBP (Cadangan Beras Pemerintah) itu yang kita buat operasi pasar dengan berkualitas medium dan premium bekerja sama dengan bulog dan para distributor untuk melepaskan barangnya dan jangan disimpan-simpan,” ujar Marten.
Di akhir kesempatannya Wali Kota Marten Taha kembali menambahkan bahwa, untuk kebutuhan bahan pokok lainnya pihaknya bekerja sama dengan daerah penghasil sebab menurutnya Kota Gorontalo bukanlah daerah penghasil untuk kebutuhan pokok.
“Misalnya kita bekerja sama dengan Pemerintah Gorontalo Utara kemudian juga bekerja sama dengan Pemerintah Palu dan daerah-daerah penghasil kebutuhan pokok. Pada dasarnya untuk menghadapi momentum keagamaan seperti ini, kita berpegang pada kebijakan 4K yaitu, (Ketersediaan bahan pokok, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi yang efektif),” terang Marten.
“Strategi 4K ini Insya Allah bisa mengendalikan inflasi di Kota Gorontalo sebab inflasi ini bukan harus diturunkan melainkan harus dikendalikan, agar nantinya tidak mempengaruhi kehidupan dan kebutuhan masyarakat masyarakat sehingga daya beli masyarakat bisa terjaga. Sebab kalau daya beli masyarakat menurun maka itu akan berdampak pada timbulnya kemiskinan baru, jadi kita memantau situasi di lapangan kebutuhan pokok apa saja yang harganya naik, maka itu yang akan kita intervensi melalui kerja sama dengan Bulog,” pungkas Marten.*
Peliput : Gean Bagit