TNews, KOTA GORONTALO – Sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gorontalo, saya ingin menyampaikan penolakan yang tegas terhadap aksi kekerasan dan teror fisik yang dialami oleh para aktivis di Gorontalo baru-baru ini.
Perbuatan semacam ini tidak hanya merusak prinsip-prinsip demokrasi, tetapi juga merupakan wujud nyata dari usaha untuk menekan suara kritis mahasiswa. Teror fisik pada aktivis merupakan tanda mundur dalam kehidupan demokrasi dan menjadi bahaya serius bagi kebebasan sipil.
HMI Cabang Gorontalo menegaskan bahwa setiap bentuk kekerasan terhadap aktivis adalah intimidasi yang harus ditentang. Kami menyerukan kepada seluruh elemen gerakan mahasiswa dan masyarakat sipil untuk menunjukkan dukungan serta terus menyuarakan berbagai bentuk ketidakadilan.
Kami juga mengingatkan bahwa tradisi kritik dan diskusi merupakan bagian dari warisan reformasi yang harus dilestarikan. Jika suara para aktivis dibungkam dengan kekerasan, maka masa depan demokrasi kita berada dalam risiko.
Kami percaya bahwa negara tidak boleh kehilangan peran dalam melindungi hak-hak warganya, terutama mereka yang aktif terlibat dalam advokasi dan pengawasan kebijakan publik. Aparat penegak hukum harus segera dan tegas menyelidiki insiden ini secara terbuka, tanpa memilih-milih.
Dengan ini, kami menegaskan dukungan penuh kepada kawan-kawan korban kekerasan dan menekankan komitmen HMI untuk tetap berjuang di garis depan demi nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan kemanusiaan.*
Peliput: Gean Bagit